Keutamaan Puasa (5)

   Ada yang mengatakan, hikmah dari difardhukannya puasa tiga puluh hari ialah, bahwa nenek moyang kita, Adam a.s ketika memakan buah pohon dalam Surga, maka buah itu tetap tinggal dalam perutnya selama tiga puluh hari. Dan tatkala dia bertaubat kepada Allah Ta’ala, maka Allah menyuruhnya berpuasa tiga puluh hari tiga puluh malam. Karena kelezatan dunia itu ada empat: makan, minum, bersetubuh dan tidur.
Sesungguhnya, semua itu adalah penghalang bagi hamba terhadap Allah Ta’ala. Sedang atas Nabi Muhammad dan umatnya, Allah mewajibkan siangnya saja, dan diwaktu malam diperbolehkan makan, hal mana merupakan karunia dari Allah Ta’ala dan kemurahan bagi kita. (Bahjatul Anwar)
   Ada diceritakan, bahwa seorang Majusi melihat anaknya di bulan Ramadhan sedang makan di pasar, lalu dipukulnya seraya berkata: “Kenapa kamu tidak memelihara kehormatan kaum muslimin di bulan Ramadhan?”
kemudian orang Majusi itu pun meninggal dunia. Lalu ada seorang alim melihatnya dalam mimpi, duduk di atas singgasana kemuliaan dalam Surga.
Orang alim tersebut bertanya: “Bukankah kamu orang Majusi?”
Dia jawab: “Memang, akan tetapi di waktu mati, aku mendengar suatu seruan dari atasku: ‘Hai malaikat-malaikat-Ku, janganlah kalian biarkan orang itu sebagai Majusi. Muliakanlah dia dengan keislaman, karena dia menghormati bulan Ramadhan’.”
Ini menunjukkan, bahwa setelah orang Majusi itu menghormati bulan Ramadhan, maka dia memperoleh keimanan. Maka, apalagi orang yang berpuasa di bulan itu dan menghormatinya. (Zubdatul Majalis)
 
   Diriwayatkan dari Rasulullah SAW, beliau menceritakan dari Tuhannya Yang Maha Tinggi: “Tiap-tiap kebaikan yang dilakukan anak Adam, digandakan pahalanya dari sepuluh sampai tujuh ratus kali lipatnya, selain puasa. Karena sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang memberi balasan atasnya.”

   Para ulama berselisih mengenai firman Allah Ta’ala:
“Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang memberi balasan atasnya.”
   Padahal semua amal adalah untuk-Nya juga dan Dia-lah yang membalasnya.
Dalam beberapa pendapat:
Tanbihul Ghofilin

Ø  Pertama, bahwa dalam puasa tidak terjadi riya’, seperti halnya yang terjadi pada selain puasa. Karena pamer itu terjadi terhadap sesama manusia, sedang puasa itu tak lain adalah sesuatu yang ada di dalam hati. Yakni, bahwasanya semua perbuatan hanya bisa terjadi dengan gerakan-gerakan, kecuali puasa. Apapun puasa hanyalah dengan niat yang tidak diketahui oleh sebagian orang.
Ø  Kedua, bahwa maksud dari firman-Nya:
“Dan Aku sendiri yang memberi balasan atasnya.”
Ialah, bahwa hanya Dia sendirilah yang mengetahui ukuran pahala puasa dan penggandaan upahnya. Adapun ibadah-ibadah lainnya, maka dapatlah diketahui oleh sebagian orang.
Ø  Ketiga, arti dari firman-Nya:
“Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang memberi balasan atasnya.”
Ialah bahwa puasa itu ibadah yang paling disukai oleh-Nya.
Tuhfatul Arusy

Ø  Keempat, Penisbatan kepada Diri-Nya adalah penisbatan yang berarti pemuliaan dan penggandaan, seperti kata-kata Baitullah.
Ø  Kelima, Bahwa sikap tidak memerlukan makanan dan syahwat-syahwat lainnya, adalah termasuk sifat-sifat Tuhan. Dan oleh karena orang yang berpuasa itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu sikap yang sesuai dengan sifat-sifat-Nya, maka puasa itu Dia nisbatkan kepada Diri-Nya.
Ø  Keenam, Bahwa artinya memang seperti itu, tetapi dalam kaitannya dengan malaikat. Karena itu semua adalah sifat-sifat mereka.
Ø  Dan ketujuh, Bahwa semua ibadah bisa digunakan untuk menebus penganiayaan terhadap sesama manusia, selain puasa.

   Namun demikian, para ulama sepakat bahwa yang dimaksud puasa pada firman-Nya:
“Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang memberi balasan atasnya.”
Ialah puasa orang, yang puasanya itu bersih dari kedurhakaan-kedurhakaan, baik berupa perkataan maupun perbuatan. (Miftahush Shalat)

   Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampunilah dosanya yang telah lalu. Benarlah Rasulullah dalam sabdanya.”
<Prev  1 
 2 
 3 
 4 
 5 
Next>

No comments:

Post a Comment

Bergabunglah bersama kami dalam mengelola perdagangan Nasional.
"Kami telah siap melayani anda di Seluruh Indonesia"