Keutamaan Bulan Ramadhan (4)

Selanjutnya, Allah Ta’ala berfirman: “Apa yang engkau inginkan, hai Ramadhan?”
Maka Ramadhan menjawab: “Tempatkanlah dia di sisi Nabi-Mu.”
Oleh Allah, orang itu pun di tempatkan dalam surga Firdaus.
Lalu Allah berfirman lagi: “Hai Ramadhan, apa yang engkau inginkan lagi?”
Jawabnya: “Engkau telah memenuhi keperluanku, Ya Robbi. Tetapi manakah kemuliaan-Mu?”
Maka Allah memberikan seratus kota, terbuat dari permata yaqut merah dan zabarjad hijau, sedang pada setiap kota terdapat seribu istana. (Zahratur Riyadh)
   Bersumber dari Ibnu Mas’ud r.a, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling mulia disisiku pada hari kiamat, ialah orang yang paling banyak membaca shalawat untukku.”

   Bersumber dari Zaid bin Rafi’, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa bershalawat untukku seratus kali pada hari Jum’at, maka Allah mengampuninya, sekalipun dosa-dosanya bagaikan buih di laut.” (Zubdatul Wa’izhin)
   Kh. Abu Hurairah, -maksudnya Abu Hurairah telah meriwayatkan darinya- : “Barangsiapa yang berdiri pada bulan Ramadhan,” maksudnya menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan beribadah, selain malam qadar, karena menghormatinya. Atau maksudnya: dia melaksanakan shalat Tarawih di bulan Ramadhan, “karena iman,” yakni mempercayai pahalanya, “dan berharap,” yakni ikhlas…… imaanan dan ihtidaaban, di-nashab-kan, menjadi hal. Atau karena kedua-duanya maf’ul lahu. “Maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat.” (Masyariq)

   Dan bersumber dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:
“Apabila tiba hari pertama bulan Ramadhan, maka bertiuplah angin dari bawah ‘Arsy yang disebut angin Mutsirah, dan bergerak-geraklah daun-daun pohon dalam surga, sehingga terdengarlah oleh karena gema, yang orang tidak pernah mendengar gema yang lebih indah dari itu. Maka para bidadari pun memperhatikan itu, lalu berkata: “Ya Allah, jadikanlah untuk kami pada bulan ini suami-suami di antara hamba-hamba-Mu.”
Maka tidak seorang pun hamba Allah yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kecuali dijodohkan oleh Allah Ta’ala dengan seorang istri dari bidadari-bidadari itu dalam rumah, sebagaimana Allah Ta’ala mengatakan dalam firman-Nya yang dahulu: “(bidadari-bidadari jelita yang putih bersih dipingit dalam rumah). Sedang setiap bidadari mengenakan tujuh puluh pakaian yang warnanya tidak sama. Dan untuk setiap wanita ada sebuah tahta terbuat dari permata yaqut merah bertahtakan mutiara, dan pada setiap tahta , terdapat tujuh puluh kasur dan tujuh puluh hidangan dari berbagai macam-macam makanan. Ini semua untuk orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan, selain (pahala) kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukannya.”
   Maka seyogyanyalah bagi seorang mukmin, menghormati bulan Ramadhan, dan memelihara diri dari kemungkaran-kemungkaran, dan sibuk dengan ketaatan-ketaatan, yang berupa shalat, tasbih, dzikir dan membaca al-Qur’an.
Allah Ta’ala pernah berfirman kepada Nabi Musa a.s:
“Sesungguhnya Aku memberikan kepada umat Muhammad dua cahaya, supaya mereka tidak terkena bahaya dari dua kegelapan.”
Musa bertanya: “Apakah kedua cahaya itu, ya Rabbi?”
Allah Ta’ala menjawab: “Cahaya Ramadhan dan Cahaya al-Qur’an.”
Musa bertanya lagi: “Dan apakah kedua kegelapan itu, ya Rabbi?”
Allah Ta’ala menjawab: “Kegelapan kubur da kegelapan hari kiamat.”
(Durratul Wa’izhin)


No comments:

Post a Comment

Bergabunglah bersama kami dalam mengelola perdagangan Nasional.
"Kami telah siap melayani anda di Seluruh Indonesia"