Keutamaan Bulan Ramadhan (2)

   Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa dia berkata, Sabda Rasulullah SAW: “Tersungkurlah hidung seseorang –maksudnya, ia ditimpa kehinaan dan kerendahan- yang aku disebut di sisinya, sedang dia tidak membaca shalawat untukku. Dan tersungkurlah hidung seseorang, yang kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya ada di sisinya, sedang dia tidak melakukan sesuatu perbuatan untuk memenuhi hak keduanya, yang didatangi bulan Ramadhan , sedangkan Ramadhan itu usai dia belum mendapat ampunan. Karena Ramadhan adalah bulan rahmat dan ampunan dari Allah Ta’ala. Jadi, kalau dia tidak diampuni pada bulan itu, maka merugilah dia.” (Zubdatul Wa’izhin)
   Dan dirwayatkan pula dari Rasulullah SAW: “Barangsiapa bershalawat untukku pada hari Jum’at seratus kali, maka ia datang pada hari kiamat disertai cahaya, yang sekiranya cahaya itu dibagikan di antara seluruh makhluk, niscaya meratai mereka.” (Zubdatul Wa’izhin)
   Dan diriwayatkan pula dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa merasa gembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan tubuhnya terhadap neraka.”

   Dan sabdanya Nabi SAW pula: “Apabila tiba malam pertanda bulan Ramadhan, maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Barangsiapa yang mencintai Kami, maka Kami pun mencintainya, dan barangsiapa yang mencari Kami maka Kami pun akan mencarinya, dan barangsiapa yang memohon ampunan kepada Kami, maka Kami pun mengampuninya demi kehormatan bulan Ramadhan.’ Lalu Allah Ta’ala menyuruh para Malaikat Pencatat yang mulia pada bulan Ramadhan, supaya mencatat kebaikan-kebaikan mereka dan tidak mencatat keburukan-keburukan mereka, dan Allah Ta’ala menghapuskan dari mereka dosa-dosa mereka yang telah lewat.”
   Diriwayatkan pula, bahwa lembaran-lembaran Ibrahim a.s diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, sedang Taurat pada malam keenam bulan Ramadhan, tujuh ratus tahun setelah lembaran-lembaran Ibrahim a.s. dan Zabur pada malam kedua belas bulan Ramadhan, lima ratus tahun setelah Taurat. Injil, pada malam kedelapan belas bulan Ramadhan, seribu dua ratus tahun sesudah Zabur. Sedang al-Qur’an pada malam kedua puluh tujuh bulan Ramadhan, enam ratus dua puluh tahun sesudah Injil. (Kitabul Hayat)

   Dan dari Ibnu Abbas r.a, bahwa dia mengatakan, Pernah saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sekiranya umatku tahu apa yang ada pada bulan Ramadhan, niscaya mereka menginginkan agar setahun penuh menjadi Ramadhan. Karena pada bulan itu kebaikan dihimpun, ketaatan diterima, doa-doa dikabulkan, dosa-dosa diampuni, sedang surga merindukan mereka.” (Zubdatul Wa’izhin)
   Dan dari Hafshah al-Kabir, bahwa dia berkata, Daud ath-Tha’i berkata: “Pernah saya tertidur pada malam pertama bulan Ramadhan, maka saya melihat surga seolah-olah saya duduk di tepi sebuah sungai terbuat dari mutiara dan intan, ketika tiba-tiba saya melihat bidadari-bidadari surga yang cemerlang wajahnya bagaikan matahari.
Maka aku pun berucap: “Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.”
Maka jawab mereka: “Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.”
Dan mengatakan: “Kami adalah kepunyaan orang-orang yang memuji Allah, orang yang berpuasa, ruku’ dan sujud pada bulan Ramadhan.”
Dan oleh karena itulah, Rasulullah SAW bersabda:
“Surga itu rindu kepada empat orang: Orang yang membaca al-Qur’an, orang yang menjaga lidahnya, orang yang memberi makan kepada mereka yang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan.” (Raunaqul Majlis)


No comments:

Post a Comment

Bergabunglah bersama kami dalam mengelola perdagangan Nasional.
"Kami telah siap melayani anda di Seluruh Indonesia"