Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa dia berkata,
Sabda Rasulullah SAW: “Tersungkurlah
hidung seseorang –maksudnya, ia ditimpa kehinaan dan kerendahan- yang aku
disebut di sisinya, sedang dia tidak membaca shalawat untukku. Dan
tersungkurlah hidung seseorang, yang kedua orang tuanya atau salah satu dari
keduanya ada di sisinya, sedang dia tidak melakukan sesuatu perbuatan untuk memenuhi
hak keduanya, yang didatangi bulan Ramadhan , sedangkan Ramadhan itu usai dia
belum mendapat ampunan. Karena Ramadhan adalah bulan rahmat dan ampunan dari
Allah Ta’ala. Jadi, kalau dia tidak diampuni pada bulan itu, maka merugilah
dia.” (Zubdatul Wa’izhin)
Dan dirwayatkan pula dari
Rasulullah SAW: “Barangsiapa bershalawat untukku pada hari
Jum’at seratus kali, maka ia datang pada hari kiamat disertai cahaya, yang
sekiranya cahaya itu dibagikan di antara seluruh makhluk, niscaya meratai
mereka.” (Zubdatul Wa’izhin)
Dan diriwayatkan pula
dari Nabi SAW, bahwa beliau
bersabda: “Barangsiapa
merasa gembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan tubuhnya
terhadap neraka.”
Dan sabdanya Nabi SAW pula: “Apabila tiba malam pertanda bulan Ramadhan,
maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Barangsiapa
yang mencintai Kami, maka Kami pun mencintainya, dan barangsiapa yang mencari
Kami maka Kami pun akan mencarinya, dan barangsiapa yang memohon ampunan kepada
Kami, maka Kami pun mengampuninya demi kehormatan bulan Ramadhan.’ Lalu Allah Ta’ala menyuruh para Malaikat Pencatat yang
mulia pada bulan Ramadhan, supaya mencatat kebaikan-kebaikan mereka dan tidak
mencatat keburukan-keburukan mereka, dan Allah Ta’ala menghapuskan dari mereka
dosa-dosa mereka yang telah lewat.”
Diriwayatkan pula, bahwa
lembaran-lembaran Ibrahim a.s
diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, sedang Taurat pada malam keenam bulan Ramadhan, tujuh ratus tahun setelah
lembaran-lembaran Ibrahim a.s. dan Zabur pada malam kedua belas bulan Ramadhan,
lima ratus tahun setelah Taurat. Injil, pada malam kedelapan belas bulan
Ramadhan, seribu dua ratus tahun sesudah Zabur.
Sedang al-Qur’an pada malam kedua
puluh tujuh bulan Ramadhan, enam ratus dua puluh tahun sesudah Injil. (Kitabul Hayat)
Dan dari Ibnu Abbas r.a, bahwa dia mengatakan,
Pernah saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda: “Sekiranya
umatku tahu apa yang ada pada bulan Ramadhan, niscaya mereka menginginkan agar
setahun penuh menjadi Ramadhan. Karena pada bulan itu kebaikan dihimpun,
ketaatan diterima, doa-doa dikabulkan, dosa-dosa diampuni, sedang surga
merindukan mereka.” (Zubdatul
Wa’izhin)
Dan dari Hafshah al-Kabir, bahwa dia berkata, Daud ath-Tha’i berkata: “Pernah saya
tertidur pada malam pertama bulan Ramadhan, maka saya melihat surga seolah-olah
saya duduk di tepi sebuah sungai terbuat dari mutiara dan intan, ketika
tiba-tiba saya melihat bidadari-bidadari surga yang cemerlang wajahnya bagaikan
matahari.
Maka aku pun
berucap: “Tiada Tuhan
selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.”
Maka
jawab mereka:
“Tiada Tuhan selain
Allah, Muhammad adalah utusan Allah.”
Dan
mengatakan:
“Kami adalah
kepunyaan orang-orang yang memuji Allah, orang yang berpuasa, ruku’ dan sujud
pada bulan Ramadhan.”
Dan oleh karena itulah, Rasulullah SAW bersabda:
“Surga itu rindu kepada empat
orang: Orang yang membaca al-Qur’an, orang yang menjaga lidahnya, orang yang
memberi makan kepada mereka yang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa pada
bulan Ramadhan.” (Raunaqul
Majlis)
No comments:
Post a Comment