Keutamaan Puasa (2)

Durratun Nashihin Fil Wa'zhi Wal Irsyad
   Bersumber dari Abdurrahman bin ’Auf, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:
“Jibril telah datang kepadaku lalu berkata, ‘Hai Muhammad, tidak seorang pun yang bershalawat kepadamu, kecuali ada tujuh puluh ribu malaikat yang mendoakannya. Dan barangsiapa didoakan para malaikat, maka dia tergolong penghuni surga’.” (Zubdah)

   Dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, menceritakan firman Tuhannya Yang Maha Tinggi:
“Setiap perbuatan anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, selain puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberi balasannya.”
 
   Karena puasa itu rahasia, tidak ada suatu perbuatan pun ketika itu yang disaksikan orang, lain halnya pada ketaatan-ketaatan lainnya. Dan juga, karena puasa itu rahasia yang tidak diketahui seorang pun selain Allah Ta’ala. Maka Allah yang memastikan balasannya.

   Dan oleh karenanya, diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:
“Apabila hari kiamat telah tiba, maka datanglah suatu kaum yang mempunyai sayap seperti sayap burung. Dengan sayap-sayap itu mereka terbang melintasi tembok-tembok surga.
Risalah Qusyairiyah

Maka berkatalah penjaga surga kepada mereka:
“Siapakah kalian?”
Merek menjawab: “Kami dari umat Muhammad SAW.”
“Apakah kalian telah mengalami hisab?” Tanya penjaga surga.
“Tidak,” jawab mereka.
“Apakah kalian telah mengalami Shirath?” Tanya lagi.
Jawab mereka: “Tidak.”
Kemudian penjaga surga itu bertanya: “Dengan apakah kalian memperoleh derajat-derajat ini?”
Mereka menjawab: “Kami telah menyembah Allah Ta’ala secara rahasia di dunia, lalu Allah memasukkan kami ke surga secara rahasia di akhirat.” (Zubdatul Wa’izhin)

   Apabila orang yang berpuasa khawatir dirinya binasa karena lapar dan haus, atau dia sakit lalu khawatir bertambah penyakitnya dia boleh berbuat. Karena keadaan seperti ini adalah darurat. Sedangkan darurat itu membolehkan hal-hal yang terlarang. (Raudatul Ulama’)
   Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:
“Umatku dikaruniai lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang yang sebelum mereka: Pertama, apabila malam pertama dari bulan Ramadhan tiba, maka Allah memandang mereka dengan belas-kasih, dan barangsiapa yang dipandang Allah dengan belas-kasih, maka Dia takkan mengazabnya sesudah itu buat selama-lamanya. Kedua, Allah Ta’ala menyuruh para malaikat memohonkan ampunan untuk mereka. Ketiga, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi. Keempat, Allah Ta’ala berkata kepada surga, ‘Berhiaslah engkau,’ dan berkata: ‘Berbahagialah hamba-hamba-Ku yang beriman, mereka adalah kekasih-kekasih-Ku.’ Dan kelima, Allah Ta’ala mengampuni mereka semua.”
   Oleh sebab itu, diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa dia berkata, Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampunilah dosanya yang telah lalu.” (Zubdatul Wa’izhin)

   Bersumber dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:

   “Sesungguhnya Allah Ta’ala pada setiap jam di bulan Ramadhan membebaskan enam ratus ribu orang dari neraka, di antara mereka yang sepatutnya mendapat siksa, sampai tiba Lailatul Qadar, sedang pada malam Qadar itu, Dia membebaskan sebanyak orang yang dibebaskan sejak awal bulan. Dan pada Hari Raya Fitrah, Dia membebaskan sebanyak orang yang dibebaskan sejak awal bulan sampai Hari Raya Fitrah itu.” (Misykat)
<Prev  1 
 2 
 3 
 4 
 5 
Next>

No comments:

Post a Comment

Bergabunglah bersama kami dalam mengelola perdagangan Nasional.
"Kami telah siap melayani anda di Seluruh Indonesia"