Durratun Nashihin Fil Wa'zhi Wal Irsyad |
“Jibril
telah datang kepadaku lalu berkata, ‘Hai Muhammad, tidak seorang pun yang bershalawat kepadamu,
kecuali ada tujuh puluh ribu malaikat yang mendoakannya. Dan barangsiapa
didoakan para malaikat, maka dia tergolong penghuni surga’.” (Zubdah)
Dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, menceritakan firman Tuhannya Yang
Maha Tinggi:
“Setiap
perbuatan anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, selain puasa. Sesungguhnya
puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberi balasannya.”
Karena puasa itu rahasia,
tidak ada suatu perbuatan pun ketika itu yang disaksikan orang, lain halnya
pada ketaatan-ketaatan lainnya. Dan juga, karena puasa itu rahasia yang tidak
diketahui seorang pun selain Allah Ta’ala.
Maka Allah yang memastikan
balasannya.
Dan oleh karenanya,
diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa
beliau bersabda:
“Apabila hari kiamat telah tiba, maka datanglah suatu
kaum yang mempunyai sayap seperti sayap burung. Dengan sayap-sayap itu mereka
terbang melintasi tembok-tembok surga.
Maka berkatalah penjaga surga kepada mereka: “Siapakah kalian?”
Maka berkatalah penjaga surga kepada mereka: “Siapakah kalian?”
Merek menjawab: “Kami dari umat Muhammad SAW.”
“Apakah
kalian telah mengalami hisab?” Tanya penjaga
surga.
“Tidak,”
jawab mereka.
“Apakah kalian telah mengalami Shirath?” Tanya lagi.
Jawab mereka: “Tidak.”
Kemudian penjaga surga itu bertanya: “Dengan apakah kalian memperoleh
derajat-derajat ini?”
Mereka menjawab: “Kami telah menyembah Allah Ta’ala secara rahasia di dunia, lalu
Allah memasukkan kami ke surga secara rahasia di akhirat.” (Zubdatul Wa’izhin)
Apabila orang yang
berpuasa khawatir dirinya binasa karena lapar dan haus, atau dia sakit lalu
khawatir bertambah penyakitnya dia boleh berbuat. Karena keadaan seperti ini
adalah darurat. Sedangkan darurat itu membolehkan hal-hal yang terlarang. (Raudatul Ulama’)
Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:
“Umatku
dikaruniai lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang yang sebelum
mereka: Pertama, apabila malam pertama dari
bulan Ramadhan tiba, maka Allah
memandang mereka dengan belas-kasih, dan barangsiapa yang dipandang Allah dengan belas-kasih, maka Dia
takkan mengazabnya sesudah itu buat selama-lamanya. Kedua, Allah Ta’ala menyuruh para malaikat memohonkan ampunan untuk
mereka. Ketiga, bau mulut orang yang berpuasa
lebih harum di sisi Allah daripada
bau kesturi. Keempat, Allah Ta’ala berkata kepada surga, ‘Berhiaslah
engkau,’
dan berkata: ‘Berbahagialah hamba-hamba-Ku
yang beriman, mereka adalah kekasih-kekasih-Ku.’ Dan kelima, Allah Ta’ala mengampuni mereka semua.”
Oleh sebab itu,
diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a
bahwa dia berkata, Nabi SAW
bersabda: “Barangsiapa
berpuasa pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampunilah dosanya
yang telah lalu.” (Zubdatul
Wa’izhin)
Bersumber dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala pada setiap jam
di bulan Ramadhan membebaskan enam ratus ribu orang dari neraka, di antara
mereka yang sepatutnya mendapat siksa, sampai tiba Lailatul Qadar, sedang pada
malam Qadar itu, Dia membebaskan sebanyak orang yang dibebaskan sejak awal
bulan. Dan pada Hari Raya Fitrah, Dia membebaskan sebanyak orang yang
dibebaskan sejak awal bulan sampai Hari Raya Fitrah itu.” (Misykat)
<Prev | 1 |
2
|
3 | 5 |
Next> |
---|
No comments:
Post a Comment