Sedang menurut sebuah
khabar: “Apabila
Nampak hilal bulan Ramadhan, maka berteriaklah ‘Arsy, Kursi, para malaikat dan lain-lainnya dengan mengucapkan: ‘Beruntunglah umat Muhammad SAW dengan kemuliaan yang ada
di sisi Allah Ta’ala untuk mereka. Sedang matahari, bulan dan bintang-bintang,
burung-burung di udara, ikan dalam air dan semua yang bernyawa dimuka bumi,
siang dan malam memohonkan ampun untuk mereka, kecuali setan-setan yang
terkutuk. Lalu pagi harinya, Allah Ta’ala tidak membiarkan seorang pun dari
mereka kecuali diampuninya.’ Dan
berfirmanlah Allah kepada para malaikat: ’Berikanlah shalatmu dan tasbihmu pada bulan Ramadhan kepada
umat Muhammad SAW’.”
Diceritakan, bahwa
seorang lelaki bernama Muhammad, sama sekali tak pernah melakukan shalat.
Tetapi, apabila masuk bulan Ramadhan, maka dia menghiasi dirinya dengan pakaian
dan minyak wangi, lalu melunasi shalat yang ia lewatkan.
Dia ditanya: “Kenapakah kamu
melakukan seperti itu?”
Maka
jawabnya: “Ini
adalah bulan taubat, rahmat dan berkat. Semoga Allah mengmpuni aku dengan
karunia-Nya.”
Orang itu meninggal dunia, lalu seseorang bermimpi melihatnya.
Dia di Tanya: “Apakah yang
telah Allah lakukan terhadapmu?”
Dia menjawab: “Tuhanku telah
mengampuni aku, karena terhormatnya pengagunganku terhadap Ramadhan.”
Dan diriwayatkan dari Umar Ibnu Khaththab r.a, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: “Apabila
seseorang dari kamu sekalian bangun dari tidurnya pada bulan Ramadhan, lalu
bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain, maka berkatalah seorang malaikat
kepadanya: “Bangkitlah, semoga Allah memberkati kamu dan semoga Allah mengasihi kamu.” Apabila orang itu bangkit dengan berniat melakukan
shalat, maka tempat tidurnya itu mendoakan dia, seraya mengucapkan: “Ya Allah, berilah
dia kasur-kasur yang tinggi.” Dan apabila
dia mengenakan pakaiannya, maka pakaiannya mendoakannya dia seraya mengucapkan: “Ya Allah, berilah
dia pakaian-pakaian surga.” Dan apabila dia
mengenakan kedua sandalnya, maka sandalnya itu mendoakan dia, seraya mengucapkan: “Ya Allah,
mantapkanlah kedua kakinya pada Shirath.”
Dan apabila dia mengambil bejana, maka bejana itu mendoakan dia, seraya mengucapkan: “Ya Allah, berilah
dia piala-piala surga.” Dan apabila dia berwudhu’, maka airnya mendoakan dia,
seraya mengucapkan: “Ya Allah, bersihkanlah dia dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan.” Dan apabila dia berdiri untuk memulai shalatnya, maka rumahnya mendoakan
dia, seraya mengucapkan: “Ya Allah, tambahlah rahmat untuknya.” Sedang Allah
Ta’ala memandang kepadanya dengan penuh rahmat, lalu berfirman ketika orang
itu berdoa: “Hai hamba-Ku, darimu doa,
sedang dari Kami perkenan. Darimu permintaan, sedang dari Kami pemberian. Dan
darimu permohonan ampun, sedang dari Kami ampunan.” (Zubdatul Wa’izhin)
Menurut sebuah khabar:
Bahwa Ramadhan pada hari kiamat datang dalam rupa yang paling indah. Maka
bersujudlah ia di hadapan Allah Ta’ala,
maka Allah Ta’ala berfirman: “Hai Ramadhan, mintalah apa
hajatmu, lalu ambillah tangan orang yang mengetahui kewajiban terhadapmu.”
Maka Ramadhan itu pun berputar-putar di pelataran kiamat, lalu
mengambil tangan orang yang mengetahui kewajiban terhadapnya. Maka berdirilah
ia di hadapan Allah Ta’ala. Kemudian
Allah berfirman: “Hai Ramadhan, apa yang engkau
inginkan?”
Jawab Ramadhan: “Hamba ingin
agar Engkau memahkotai orang itu dengan mahkota kebesaran.”
Maka
Allah Ta’ala pun memahkotai orang
itu dengan seribu mahkota, kemudian orang itu memberi syafaat untuk tujuh puluh
ribu orang yang telah melakukan dosa-dosa besar. Kemudian di jodohkan dengan
seribu bidadari, yang setiap bidadari disertai tujuh puluh ribu dayang-dayang.
No comments:
Post a Comment